DAFTAR NAMA DAN SILSILAH WALI 9 JAWA
- Biografi Walisongo
- 1. Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
- 2. Raden Rahmat (Sunan Ampel)
- 3. Raden Makhdum (Sunan Bonang)
- 4. Raden Qasim (Sunan Drajat)
- 5. Ja’far Shadiq (Sunan Kudus)
- 6. Raden Paku (Sunan Giri)
- 7. Raden Sahid (Sunan Kalijaga)
- 8. Raden Umar Said (Sunan Muria)
- 9. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
1. Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
Diperkirakan lahir di Samarkand Asia Tengah pada paruh awal abad ke 14. Beliau merupakan guru para wali, Sunan Gresik termasuk orang pertama yang masuk ke pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam.2. Raden Rahmat (Sunan Ampel)
Menurut riwayat beliau adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan putri Dewi Condro Wulan. Lahir di Champa tahun 1401 Masehi. Tahun 1479, Raden Rahmat mendirikan masjid Agung Demak untuk sarana berdakwah.Kemudian di Ampel Denta membangun pondok pesantren yang menjadi sentra pendidikan dan berpengaruh di dunia, selama berdakwah beliau mempunyai falsafah. Moh mabok (tidak minum alkohol), moh main (tidak berjudi), moh madon (tidak berzina), moh madat (tidak memakai obat-obatan), moh maling (tidak mencuri).
3. Raden Makhdum (Sunan Bonang)
Adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila, setelah ayahnya wafat beliau mengambil keputusan belajar agama di Malaka. Setelah selesai menimba ilmu, Sunan Bonang kembali ke Tuban dan mendirikan pondok pesantren.4. Raden Qasim (Sunan Drajat)
Diperkirakan lahir pada tahun 1470 dan merupakan salah satu putra dari Sunan Ampel. Beliau diberi tugas pertama dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik melalui laut kemudian mendirikan Padepokan santri Dalem Duwur.Yang pertama kali dilakukan adalah mensejahterakan kehidupan masyarakat kemudian mengajarkan tentang syariat Islam. Sunan Drajat terkenal dengan kegiatan sosialnya, beliau merupakan wali yang mempelopori penyatuan anak yatim dan orang sakit.
5. Ja’far Shadiq (Sunan Kudus)
Sunan Kudus berasal dari Al-Quds Yerussalem Palestina, putra dari Raden Usman Haji dengan Syarifah Ruhil. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat dengan memanfaatkan simbol Hindu-Budha, hal itu terlihat pada arsitektur masjid Kudus.Bentuk dari menara, gerbang serta pancuran (padasan) wudhu Masjid Kudus melambangkan delapan jalan Budha. Beliau mendapat gelar wali Al-ilmi yang berarti orang yang berilmu seperti yang dimilikinya yaitu kepandaian dan berilmu luas.
6. Raden Paku (Sunan Giri)
Sunan Giri lahir di Blambangan pada 1442 M dan merupakan putra dari Maulana Ishaq. Setelah berguru selama tiga tahun oleh ayahnya, beliau kemudian mendirikan pesantren di desa Sidomukti, Kebonmas. Pesantrennya dikenal sebagai salah satu pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.7. Raden Sahid (Sunan Kalijaga)
Lahir tahun 1450 di Tuban dan wafat tahun 1550 di Demak. Metode dakwah yang digunakannya adalah pemahaman agama berbasis salaf yaitu kesenian dan kebudayaan. Contoh kesenian dan kebudayaan yang digunakan ialah seni ukir, wayang, gamelan, dan seni suara untuk menyebarkan agama Islam. Beberapa lagu terkenal yang diciptakannya adalah Lir Ilir dan Gundul Pacul, metode tersebut terkesan efektif karena dapat mengambil hati masyarakat.8. Raden Umar Said (Sunan Muria)
Dalam berdakwah, Sunan Muria menggunakan metode yang sama dengan ayahnya yaitu Sunan Kalijaga. Beliau menyampaikan kepada masyarakat melalui pendekatan kebudayaan dan kesenian tradisional Jawa.Gunung Muria merupakan tujuan dan pusat dakwahnya, kebanyakan tempat yang didatanginya merupakan daerah terpencil di pesisir pantai atau pegunungan. Sunan Muria menggunakan media tembang Jawa dalam berdakwah, seperti tembang Sinom dan Kinanti.
9. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
Merupakan keturunan keraton Pajajaran melalui Nyai Rara Santang. Sunan Gunung Jati menjadikan Kota Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya, berhasil mengembangkan kekuasaan serta penyebaran Islam.Dalam berdakwah beliau menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas serta mendekati masyarakat dengan membangun infrastruktur berupa jalan.
Tidak hanya dakwah yang diberikan kepada masyarakat, namun para Walisongo meninggalkan bukti sejarah yang sampai sekarang masih di lestarikan. Diantaranya adalah :
- Masjid Menara Kudus. Pendirinya adalah Sunan Kudus sejak tahun 1549 M dengan corak bangunan Hindu berbahan batu dari Baitul Maqdis Palestina. Lokasinya berada di Kota Kudus.
- Masjid Agung Demak. Pendirinya adalah Raden Patah sejak abad 15 M dengan lokasi di Desa Kauman Demak.
- Masjid Agung Banten. Pendirinya adalah Sultan Maulana Hasanuddin pada tahun 1552-1570 M. Dengan ciri khas salah satu kubahnya bertumpuk 5 mirip Pagoda China.
- Masjid Sang Cipta Rasa. Pendirinya adalah Sunan Gunung Jati tahun 1478 M dengan lokasi di kabupaten Cirebon.
- Masjid Sendang Duwur. Konon dahulu masjid ini dibawa dari Jepara menuju bukit Amitunon Lamongan oleh Raden Noer Rahmad pada tahun 1561 M. Masjid ini terletak di daerah Lamongan.
sumber : https://www.romadecade.org/walisongo/#!